Pages

Minggu, 06 Januari 2013

Portofolio Hasil Diskusi Lembaga Perpustakaan Dan Pemanfaatan Lingkungan Sebagai SumberBelajar


Hasil Diskusi Makalah “ Lembaga Perpustakaan Dan Media Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar”
Hasil diskusi tentang Lembaga Perpustakaan oleh Diah Ayu Wulandari dapat disimpulkan:
Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang didalamnya ada organisasi. Artinya, perpustakanan merupakan kegiatan yang melibatkan lebih dari suatu individu saling bekerja sama (terorganisasi). Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada disekolah dengan fungsi utama membantu tercapainya tujuan sekolah serta dikelola oleh sekolah yang bersangkutan. Beberapa kebutuhan pokok perpustakaan sebagai unit kerja seperti gedung(ruangan), koleksi bahan pustaka, perlrngkapan dan perabot, mata anggaran atau sumber pembiayaan. Adapun terdapat empat pilar perpustakaan yaitu pustakawan, user, pustaka, gedung perpustakaan. Tujuan utama penyelengaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur sekolah lainnya. Selain ada tujuan ada beberapa fungsi perpustakaan yaitu fungsi edukatif, fungsi informative, fungsi administrative, fungsi rekreatif, fungsi penelitian. Peranan perpustakaan antara lain perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar, perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berfikir secara rasional dan kritis serta memberikan petunjuk  untuk mencipta, perpustakaan akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi para siswa, sebagai tuntunan rasa keinginantahuan terhadap sesuatu, benar-benar telah terbangun, kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberikan kesempatan membaca bagi siswa yang mempunyai waktu dan kemampuan yang beraneka ragam.
Hasil diskusi tentang  Media Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar oleh Mareta Inayatur Rahmah yaitu:
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran lebih bermakna disebabkan para siswa dihadapkan langsung dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami, sehinggalebih nyata, lebih factual, dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Disamping itu, guru juga berharap siswa akan lebih akrab dengan lingkungan sehingga menumbuhkan rasa cinta akan lingkungannya. Lingkungan sebagai media pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga yaitu lingkungan social, lingkungan alam, dan lingkungan buatan. Dengan cara yang tepat dan persiapan yang matang, semua jenis lingkungan bisa dimanfaatkan secara maksimal. Pandangan sempit tentang pembelajaran di dalam kelas saja harus dihilangkan karena pelajaran diluar kelas akan memperkaya pengetahuan siswa dan lebih memotivasi mereka dibidang studi yang sedang dipelajari.
Dari pembahasan diatas maka ditemukan beberapa permasalahan yaitu:
1.      Apakah media lingkungan sebagai sumber belajar sudah banyak berjalan disekolah-sekolah sekarang ini? Dan apakah media ini efektif? Sebutkan pula materi apa yang cocok untuk menggunakan media lingkungan beserta SK dan KD!
Jawab: Sudah banyak sekolah-sekolah yang memanfaatkan media lingkungan sebagai sumber belajar, seperti mata pelajaran PAI sendiri sudah banyak yang dilakukan diluar kelas dengan cara memanfaatkan media ini sebagai sumber belajar. Media ini sangat efektif apabila diterapkan dalam proses pembelajaran karena memberi nuansa dan suasana yang berbeda dalam belajar sehingga siswa tidak jenuh dan bosan, media ini membuat siswa tertarik untuk belajar, mengajak siswa melihat secara langsung kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar, dan bisa membuat guru lebih kreatif dalam menyajikan pembelajaran diluar kelas. Misalkan saja guru akan menyampaikan materi mengenai akhlak terpuji dalam masyarakat, dengan SK: memahami fenomena social di masyarakat terkait dengan akhlak terpuji, dan KD: mengamati akhlak terpuji yang dilakukan oleh masyarakat. Dengan materi tersebut maka siswa diajak untuk mengamati lingkungan sekitar sehingga siswa lebih bisa mendalami makna akhlak terpuji tersebut.
2.      Factor apa saja yang membuat perpustakaan disekolah-sekolah sekarang ini masih kurang diminati para siswa? Bagaimana  mengoptimalkan media perpustakaan? Bagaimana proses pembelajaran yang cocok dirancang guru dengan menggunakan media perpustakaan jelaskan SK dan KD!
Jawab: Ada beberapa factor perpustakaan kurang diminati siswa antara lain:
a.       Kurangnya layanan diperpustakaan.
b.      Kurangnya publikasi tentang perpustakaan kepada siswa.
c.       Kurangnya kesadaran minat baca siswa.
Dari beberapa factor tersebut, maka cara mengoptimalkan media perpustakaan ini yaitu dengan cara memperhatikan pelayanan kepada siswa seperti petugas perpustakaan ramah, sopan, murah senyum dan komunikatif sehingga siswa tidah merasa takut untuk datang keperpustakaan, menyediakan fasilitas yang memadai dan menciptakaan suasana perpustakaan yang sejuk, nyaman, tidak gaduh, dan bersih, serta memberikan fasilitas pendukung lainnya sehingga minat baca siswa menjadi tinggi. Misalnya guru akan menyampaikan materi tentang Tauhid dan Al-quran maka SK: memahami Kitab-kitab dan ayat-ayat yang mendukung. KD: mampu menjelaskan makna yang tertulis dalam kitab kuning. Dengan adanya tugas-tugas untuk mencari kitab diperpustakaan maka siswa akan mendatangi perpustakaan dan apabila telah terbiasa akan menumbuhkan kesadaran minat baca siswa.
3.      Apa kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan media lingkungan sebagai sumber belajar dan lembaga perpustakaan?
Jawab: Untuk kendala media lingkungan sebagai sumber belajar biasanya waktu pembelajara kurang sehingga harus mengambil waktu diluar jam pelajaran, guru terkadang kurang kreatif dan cenderung malas, siswa juga kadang kurang antusias.
Kendala untuk media perpustakaan yaitu buku-buku yang disediakan di perpustakaan terbatas dan sedikit, siswa kadang malas untuk mencari buku, petugas perpustakaan yang tidak ramah, dan lain-lain.

Portofolio V Hasil Diskusi Laboraturium Agama


Hasil Diskusi Makalah “Laboraturium Agama”
Hasil diskusi mengenai media pembelajaran laboraturium agama oleh Hanifan Fahmi dapat di simpulkan bahwa:
Laboraturium Agama adalah suatu unit untuk penunjang akademik baik dijenjang sekolah maupun perguruan tinggi yang dikelola oleh para guru dan staf-stafnya dan tempat untuk melatih mahasiswa dalam hal keterampilan penelitian dan pengembangan ilmu kaitannya dengan ilmu agama islam. Konsep pengolahan Laboraturium Agama/Masjid ada tiga bidang pembinaan yang luas dilaksanakan: Pembinaan bidang Idarah (menejemen), Pembinaan bidang Imarah (kemakmuran masjid), Pembinaan Riayah (pemeliharaan masjid). Adapun fungsi utama laboraturium agama adalah tempat menegakkan shalat, dan fungsi khususnya adalah tempat ibadah, memberikan lebih pemahaman dalam keagamaan, kegiatan para siswa seperti pengajian, untuk kegiatan rohis, member keterampilan dan pelatihan mengajar pada mahasiswa, membuat  media pembelajaran agama, mengevaluasi proses belajar mengajar di PAI dan  mengembangkannya, pengajian halaqah, sebagai tempat pembinaan, tempat asrama bagi siswa yang membutuhkan dan mempunyai kepedulian terhadap pembinaan dan kemakmuran masjid, dll. Adapun peran Lab Agama secara umum sebagai pusat pendidikan dan pelatihan, pusat penjaringan potensi umat, tempat pembinaan jama’ah, pusat da’wah dan kehidupan islam, pusat pengembangan budaya dan tradisi islam. Selain itu Lab Agama  memiliki kekurangan yaitu peserta didik yang kurang suka model pembelajaran ini merasa kurang mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan, belum tetntu ruang Lab lebih menyenangkan, tidak semua sekolah mempunyai masjid.
Dari penjelasan materi tersebut muncul beberapa permasalah yaitu?
1.      Bagaimana sejatinya masjid Sunan Kalijaga untuk idealnya?
Jawab: Dibangun perpustakaan agama, mahasiswa bisa diskusi tidak hanya untuk shalat, kemudian jangan mengganggu orang shalat
2.      Bagaimana merancang Lab untuk Aqidah Akhlak? Adakah laboraturium Agama selain Masjid?
Jawab: Laboraturium agama selain masjid yaitu gedung sendiri untuk kajian atau perpustakaan dan ruang khusus untuk mengurus jenazah. Untuk merancang Lab Aqidah Akhlak yaitu dengan menggunakan Audio Visual, Kajian, adanya Kantin untuk belajar etika makan.



Portofolio V Hasil Diskusi E-Learning


Hasil Diskusi Makalah “Media Pembelajaran E- Learning”
Hasil diskusi mengenai media pembelajaran e-learning oleh pemakalah Rani Cahyaningrum dapat di simpulkan bahwa:
E-learning merupakan proses pembelajaran yang difasilitasi dan didukung melalui pemanfaatan teknologi informasi dan internet. e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.
E-learning mempunyai beberapa karakteristik, diantaranya:
1.      Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah.
2.      Memanfaatkan keunggulan komputer
3.      Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja.
4.      Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, basil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
E-learning mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya:
1.      Guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas Internet
2.      Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui Internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
3.      Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
4.      Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, is dapat melakukan akses di Internet.
5.      Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui Internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih lugs.
6.      Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif;
7.      Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri, dan sebagainya.
8.      Memperoleh informasi mutakhir
9.      Kemudahan dan kecepatan mengakses
10.  Komunikasi yang luwes
11.  E-learning memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-masing.
Walaupun demikian pemanfaatan Internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Diantaranya sebagai berikut:
1.      Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri.
2.      Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek social.
3.      Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
4.      Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
5.      Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
6.      Tidak semua tempat tersedia fasilitas Internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer).
7.      Kurangnya guru yang mengetahui dan memiliki keterampilan soal-soal Internet.
8.      Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
9.      Materi tidak sesuai dengan umur pebelajar.
10.  Pemanfaatan hak cipta untuk tugas-tugas akhir sekolah.
11.  Komputer merupakan alat yang sewaktu-waktu dapat rusak bila tidak terawat dengan baik.
12.  Untuk penggunaan internet diperlukan sarana tambahan kabel maupun modem agar pengguna dapat berhubungan dengan suatu jaringan internet.
13.  Penggunaan internet harus menjadi pemikiran dan pembaca yang kritis dalam mengakses informasi, karena semua informasi yang terpampang tidak terkontrol, kadang-kadang informasi itu tidak benar. Dalam pembelajaran e-learning seharusnya siswa dapat didampingi oleh orang yang lebih dewasa untuk mengarahkan tentang pelajaran yang akan diakses, karena internet adalah suatu bahan ajar yang bermanfaat namun banyak juga kekurangannya bahkan membahayakan bagi anak yang belum dapat memilah mana yang baik dan mana yang benar.
Dari pembahasan E- Learning muncul  beberapa permasalahn yaitu:
1.      Apa perbedaan E-Learning dengan blog?
Jawab: Blog sama-sama bisa digunakan untuk pembelajaran E-learning perbedaaannya blog lebih umum dan E-Learning lebih khusus dari pada Blog.
2.      Apa persiapan yang harus dibutuhkan suatu sekolah tersebut ingin memulai menggunakan E-Learning?
Jawab: memberikan pelatihan kepada guru-guru tentang internet dan melakukan penyesuaian kurikulum.
3.      E –Learning lebih cocok untuk jenjang sekolah apa? Mengapa siswa yang tidak mempunyai motivasi tinggi cenderung gagal?
Jawab : Cocok dimulai pada jenjang SMP ke atas. SD juga bisa tetapi membutuhkan pendamping guru dan pembelajaran cenderung mandiri kalau tidak mempunyai motivasi anak/ peserta didik akan gagal.
4.      Berikan contoh sekolah yang menggunakan E-Learning beserta kemajuannya?
Jawab:  SMART School di Malaysia, untuk kemajuannya siswa akan cenderung aktif dalam belajar.
5.      Bagaimana cara membuat E-Learning bagi sekolah yang belum memakai E-Learning?
Jawab :  Sekolah harus ada komputer dulu dan peralatan IT lainnya, kemudian mencari operator handal, selanjutnya mempersiapkan materi, kemudian apload materi.
6.      Bagi sekolah yang telah memakai E-Learning tetapi sudah lama tidak digunakan apakah E-Learning bisa hangus?
Jawab : Tidak hangus jika materi terus di update
7.      Bagaimana penjelasan karakteristik E-Learning memanfaatkan jasa teknologi protoker?
Jawab : protoker adalah hal-hal yang sistematis, jadi penjelasannya E-Learning tidak dibatasi hal-hal yang sistematis artinya lebih bebas.
8.      Apakah E-Learning bisa di upload Audio?
Jawab:   Bisa, karena E-Learning itu perangkat elektronik dan multimedia berupa CD Room, Vidio Tipe, TV, dan Radio.